Jumat, 06 Mei 2011

Perkembangan Kredit di Indonesia


Hingga Triwulan IV 2007, net ekspansi kredit Mikro, Kecil, dan Menengah (MKM) mencapai Rp96,2 triliun atau 111,8% dari Business Plan Perbankan 2007 sebesar Rp86,0 triliun. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan net ekspansi kredit MKM hingga Triwulan IV 2006 yang hanya mencapai Rp58,0 triliun. Meski demikian, pangsa net ekspansi kredit MKM sampai dengan Triwulan IV 2007 yakni 45,0% dari total net ekspansi kredit perbankan menunjukkan penurunan dibanding pangsa net ekspansi kredit MKM sampai dengan Triwulan IV 2006 yang mencapai 58,6%.
Berdasarkan Jenis Penggunaan, yang memiliki kontribusi terbesar pada net ekspansi kredit MKM sampai dengan Triwulan IV 2007 adalah Kredit Konsumsi yaitu Rp53,2 triliun (55,3%), disusul Kredit Modal Kerja Rp35,0 triliun (36,4%) dan Kredit Investasi Rp7,9 triliun (8,3%).

Hingga Triwulan IV 2008, net ekspansi kredit Mikro, Kecil, dan Menengah (MKM) mencapai Rp136,6 triliun atau 101,3% dari Business Plan Perbankan 2008 sebesar Rp134,8 triliun (setelah revisi). Sebagai perbandingan, pada tahun 2007 RBB adalah sebesar Rp86,0 triliun dan realisasinya mencapai Rp96,2 triliun atau 111,8%. Pangsa net ekspansi kredit MKM sampai dengan Triwulan IV 2008 yakni 43,9% dari total net ekspansi kredit perbankan, menurun dibandingkan pangsa net ekspansi kredit MKM sampai dengan Triwulan IV 2007 sebesar 45,0%.

Berdasarkan Jenis Penggunaan, yang memiliki kontribusi terbesar pada net ekspansi kredit MKM sampai dengan Triwulan IV 2008 adalah Kredit Konsumsi yaitu Rp81,4 triliun (59,6%), disusul Kredit Modal Kerja Rp45,2 triliun (33,1%) dan Kredit Investasi Rp10,0 triliun (7,3%).

Tahun 2009- Tahun 2010

Dampak krisis keuangan global masih terasa hingga akhir tahun 2009 . Hal ini tercermin dari net ekspansi kredit MKM yang hingga akhir Triwulan IV 2009 hanya mencapai Rp106,4 triliun atau 77,6% dari Rencana Bisnis Bank (RBB) kredit MKM 2009 (yang telah direvisi) sebesar Rp137,2 triliun. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan net ekspansi kredit MKM Triwulan IV 2008 yang mencapai Rp136,3 triliun atau 101,1% dari RBB 2008. Meski demikian, net ekspansi kredit MKM tersebut memegang porsi terbesar dari net ekspansi kredit perbankan yaitu sebesar 80,0%.

Berdasarkan Jenis Penggunaan, kontribusi terbesar pada net ekspansi kredit MKM hingga Triwulan IV 2009 adalah Kredit Konsumsi yaitu Rp64,0 triliun (60,1%), disusul Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi berturut-turut sebesar Rp33,1 triliun (31,1%) dan Rp9,4 triliun (8,8%).

Masih kondusifnya situasi ekonomi makro yang ditunjukkan oleh nilai kurs dan inflasi yang stabil disertai upaya untuk mencapai target pada akhir tahun mendorong perbankan untuk meningkatkan penyaluran kreditnya. Hal ini tercermin dari net ekspansi kredit MKM yang hingga akhir Triwulan III 2010 telah mencapai Rp147,6 triliun atau 85,33% dari Rencana Bisnis Bank (RBB) kredit MKM 2010 (revisi) sebesar Rp172,9 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan net ekspansi kredit MKM Triwulan III 2009 yang hanya mencapai Rp69,8 triliun atau 50,87% dari RBB 2009 sebesar Rp137,2 triliun.

Berdasarkan Jenis Penggunaan, kontribusi terbesar pada net ekspansi kredit MKM hingga Triwulan III 2010 adalah Kredit Konsumsi yaitu Rp69,9 triliun (47,4%), disusul Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi berturut-turut sebesar Rp61,4 triliun (41,6%) dan Rp16,3 triliun (11,0%).

Keterangan :

a. Kredit MKM terdiri dari :

1) Kredit mikro, yakni kredit dengan plafon sampai dengan Rp50 juta,
2) Kredit kecil, yakni kredit dengan plafon lebih dari Rp50 juta sampai dengan Rp500 juta
3) Kredit menengah, yakni kredit dengan plafon lebih dari Rp500 juta sampai dengan Rp5 miliar. Kredit MKM tidak termasuk kartu kredit yang pada posisi Juni 2009 mencapai Rp31,8 triliun dan sudah termasuk pembiayaan oleh Bank Umum Syariah, serta penyaluran kredit oleh BPR Konvensional dan pembiayaan BPR Syariah s.d Mei 2009.
b. nert ekspansi
Net ekspansi adalah hasil pengurangan antara baki debet pada suatu periode dan baki debet pada akhir tahun sebelumnya (sudah memperhitungkan pelimpahan dan angsuran).
Sumber data: Bank Indonesia (Direktorat Kredit, BPR dan UMKM), diolah dari LBU dan LBBPR/LBBPRS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar